Wednesday, March 12, 2008

KARIR ADALAH SOLUSI ?

Pegawai percaya, KARIR adalah solusi.
Betulkah demikian ?

Yesterday, February 15, 2008, 4:00:00 PM trillion

Jika segalanya masih tidak mencukupi, kenapa orang mau berkorban untuk menjadi pegawai ?
Karena mereka berharap masih ada masa depan, yaitu KARIR.Pegawai percaya, KARIR adalah solusi. Betulkah demikian ?

Apakah berkarir merupakan jawaban ?
Masalahnya, bukan Cuma Anda Yang ingin jadi BOS, semua juga mau jadi BOS. Masalah lainnya, tempat untuk menjadi bos terbatas, semakin tinggi semakin sedikit. à Akibatnya, jalan menuju puncak karirbukan jalan yang mudah, bukan Cuma performa dinilai, kadang dibumbuhi intrikdan persaingan tidak sehat.
Setelah sampai di puncak apakah masalah selesai ? TIDAK, Setinggi apapun jabatan, Anda tetap pegawai yang harus menghadapi Pemilik perusahaan.
Menjadi pesuruh, pegawai, supervisor, manager bahkan direktur,Apapun sebutannya sama saja, tetap tidak mempunyai kebebasan waktu, Bahkan makin ke atas makin sibuk, Berkarir sama saja jalan di tempat

TIDAK ADA KEBEBASAN WAKTU
KETIKA ANDA BERHASIL MELALUI SEBUAH UJIAN TERSEBUT, APAKAH AKAN BERAKHIR BAHAGIA ? PENSIUN KETIKA TUA, PUNYA WAKTU UNTUK NIKMATI HIDUP TAPI TIDAK PUNYA CUKUP TABUNGAN. KALAUPUN PUNYA CUKUP DANA, MUNGKIN TIDAK PUNYA CUKUP TENAGA. TETAPI KALAU TUA JADI SAKIT-SAKITAN, SEMUA TABUNGAN BISA TERKURAS HABIS.
RENUNGKAN !

Sebagian besar pegawai, mencapai puncak karir di usia 40 – 50 tahunan setelah belasan tahun bekerja. Ketika mereka memulai karir, anak-anak masih sangat kecil, tetapi terabaikan karena sebagai pegawai rendahan mereka tidak bisa mengatur waktu, Padahal anak-anak sangat membutuhkan mereka. Ketika mereka sudah mencapai jabatan tinggi mereka punya waktu lebih untuk anak-anak mereka, tetapi anak-anak Sudah besar dan mempunyai kesibukan sendiri.

FAKTA MENCENGANGKAN TENTANG AKHIR PARA PEGAWAI

Majalah Business week menulis ”bagi rata-rata pekerja, diperlukan setengah dari umur mereka untuk membeli rumah, menabung sejumlah uang dan mengumpulkan uang untuk masa tua. Tetapi kalau kita menganggur akibat kehilangan pekerjaan, hanya dalam waktu enam bulan saja kita kehilangan semua itu.” Jika anda hanya meneruskan apa yang anda kerjakan, maka anda hanya akan memperolehApa yang selama ini anda dapatkan. Jika anda berharap ada perbaikan, maka anda harus melakukan perubahan.
Buat perubahan...
Lakukan lompatan...!!!

Apakah Tianshi Legal ?
Yesterday, February 15, 2008, 4:00:00 PM Rezki Handoyo

Pertanyaan di atas memang jarang ditanyakan kepada penulis ketika mengenalkan Tianshi kepada seseorang. Lalu, kalau jarang yang menanyakan, kenapa dibahas di sini?. Begini, dari kalimat pembuka ditulisan ini, bisa dilihat bahwa kebanyakan (tidak semua) orang Indonesia tidak memperdulikan tentang legalitas suatu bisnis. Padahal kita tinggal di Indonesia yang merupakan negara hukum, jadi segala sesuatu apalagi yang berhubungan dengan bisnis haruslah mempunyai dasar hukum yang sah alias legal. Jika dasar hukum atau izin dari pemerintah saja nggak punya, patut kita pertanyakan keseriusan dan kejujuran pengelola bisnis tersebut.

Nah sekarang bagaimana dengan Tianshi? Ok akan saya paparkan di sini. Di Indonesia, Tianshi didistribusikan oleh PT Singa Langit Jaya, yang merupakan anggota APLI (Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia) dan mempunyai IUPB (Izin Usaha Penjualan Berjenjang) atau sekarang diganti dengan SIUPL (Surat Izin Penjualan Langsung) dari DEPERINDAG. Lihat aja syarat untuk menjadi anggota APLI, sangat ketat sehingga money game nggak mungkin bisa masuk anggota APLI. Tianshi diresmikan pada tanggal 20 Mei 2002, oleh Ibu Presiden Megawati dan Wakil Presiden Hamzah Haz.

No comments: